+Merindukan+mimpi.jpg)
: Ella
Dadaku yang berkata di antara detak jam pada detik dan menit,
pada gelisah yang menyayat: di pagi, di siang, di petang, di malam,
pada asa nirbatas.
Kapan mimpiku lahir?
Pada lalu dan sekarang tak berupa,
tersket pun tidak.
Detik berjuta
walau menulis puisi, mengerjakan PR, menyelesaikan tugas:
matamu bulat bola hitam
menggelinding indah di puisi-puisi Gibran,
bersinar surya di pagi dan di senja.
Alismu lebat hitam legam bersinar
menggantung di langit-langit matamu
beraura lembut menawan, bibirmu merah pucat bergetar arah
menyapa gairah yang berkelana.
Bergetaran
perasaan b
erhamburan, berkejaran.
Aku: Ella.
Siapa kau?
Lelaki?
Siapa lelaki?
Tenang.
Mimpiku belum lahir.
03 Mei 2002 (Cinta itu ada-Ku; Ia Sang Pengada)
Dadaku yang berkata di antara detak jam pada detik dan menit,
pada gelisah yang menyayat: di pagi, di siang, di petang, di malam,
pada asa nirbatas.
Kapan mimpiku lahir?
Pada lalu dan sekarang tak berupa,
tersket pun tidak.
Detik berjuta
walau menulis puisi, mengerjakan PR, menyelesaikan tugas:
matamu bulat bola hitam
menggelinding indah di puisi-puisi Gibran,
bersinar surya di pagi dan di senja.
Alismu lebat hitam legam bersinar
menggantung di langit-langit matamu
beraura lembut menawan, bibirmu merah pucat bergetar arah
menyapa gairah yang berkelana.
Bergetaran
perasaan b
erhamburan, berkejaran.
Aku: Ella.
Siapa kau?
Lelaki?
Siapa lelaki?
Tenang.
Mimpiku belum lahir.
03 Mei 2002 (Cinta itu ada-Ku; Ia Sang Pengada)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar