Rabu, 12 November 2008

Kepalsuan Cinta


Wahai rembulanku
tutur sapa dan lembut lenggokmu,
membakar janjtun hatiku yang lama tiada bersua,
yang berharap penuh rindu kembalimu.

Hembus lembut angin malam,
mengipasiku yang lelah bersandar dalam bayang-bayang ilusi.
Bayang kemesraan,
cinta dan harapan musna dala tangan nuranimu.

Tutur sapa, lembuh lenggok, dan senyum renyahmu
hanyalah mimpi-mimpi dalam keremangan tidur malam
yang tak berupa
tersentuh pun tidak.

Rembulanku
janji, harapan, dan cinta,
hanyalah kata yang teruntai dalam jiwa-jiwa yang tanpa telut sujud pada sang Ilahi.
Kosong dan hampa. Telukis pun tidak.

Rembulan pujaanku siang dan malam,
atas nama cinta
dusta, benci, dan dendam
kau katakan ini surga kita.


Februari 2001 (Cinta itu ada-Ku; Ia Sang Pengada)

Tidak ada komentar: