Kamis, 20 November 2008

Bias


Jangan biarkan,
Genggamlah selagi dapat
Kebenaran dimisalkan dalam andaikan
Andaikan diumpamakan dalam remang-remang
Senja menanjak malam
Gelap
Kosong,
Tanganmu mendusta diri.

Jangan biarkan
Jeruji besi melingkari kebebasan
Mencampakkan kebenaran pada kekayaan
Menyerahkan hukum pada ketok palu yang tanpa nurani
Pada keadilan untumu yang mengerti rumahku reyot
Walau hukum, kebenaran, dan keadilan bias padamu.

Jangan,
Jangan gadaikan nurani demi mamon
Yang tanpan daya membangkitkanmu dari kubur
Anak cucumu remuk redam oleh warisan leluhur
Bias hukum, kebenaran, dan keadilan.
Tak terdefinisikan, satu pun tidak.

Cukupkan,
Ini untuk hari ini.
Hari esok ada waktunya sendiri.

16 Mei 2002 (Cinta itu ada-Ku; Ia Sang Pengada)

Tidak ada komentar: