Senin, 09 Februari 2009

Yang Maha Tahu Itu Tuhan

”Tuhan menyelidiki dan mengenal aku. Ia tahu kalau aku duduk atau berdiri. Ia mengerti pikiranku. Ia memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring. Jalanku dimakluminya. Sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, semuanya telah Kau ketahui. Engkau melingkupi aku dari mana pun.”
Tuhan, Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Di mana pun aku berada, di situ pun Engkau ada. Keberadaan-Mu mengatasi keadaanku. Tuhan, kapankah engkau tidur jika Engkau ada demi adaku? Begitu besarkah Engkau, sehingga segala jalanku Kau maklumi? Aku ingat aku bosan untuk berdoa, bekerja, dan kala aku malas! Kau tanyakan mengapa? Perhatian-Mu tak terkira besarnya.
Jika demikian ke manakah aku akan pergi meninggalkan-Mu dan di sana tanpa ada-Mu? Ke mana aku akan sembunyi dari-Mu. Aku malu kala aku ingkar atas Engkau dan atas rahmat-Mu. Ke manakah kusembunyikan wajahku? Sungguh tiada tempat.
”Engkau menenunku sedari kandungan ibuku. Engkau melihat selagi aku bakal anak dan semua tertulis dalam kitab-Mu. Di mana pun aku, Engkau bersamaku.” Tuhan, sedari aku bakal anak manusia, Engkau memperhatikan aku dalam kasih-Mu. Aku Kau bentuk menjadi aku. Sedari kecil Kau panggil aku dan Engkau tak pernah jauh dariku. Tuhan, apakah yang Kau mau dariku? Hanya ini aku. Dan, tiadalah satu pun yang dapat aku sembunyikan sekalipun dosa-dosaku. Terimalah persembahan hidupku dan pujianku.


9 Agustus 2002 (Cinta itu ada-Ku; Ia Sang Pengada)

Tidak ada komentar: