Kamis, 05 Februari 2009

Keheningan

Aku menghadapi diriku dalam duniaku. Aku berbicara dan diam bersama aku. Aku berhadapan dengan aku, aku yang luas. Sesuatu yang luas itu membentuk dunia yang menjadi milikku. Aku tidak sendirian. Aku yang lain memiliki dunianya sendiri. Aku adalah kami dari sang Perahmat dan dari satu pencipta. Pada dasarnya kam tak terpisahkan. Kami tanpa jurang yang memisahkan dua buah bukit ataupun gunung. Siapakah aku sehingga aku berkata-kata tentang jurang pemisah? Bukankah Dia yang memberikan nafas hidup-Nya itu menempatkan ciptaan-Nya dalam satu wadah?
Dalam ciptaan yang sempurna, pujian, syukur, nyanyian, dan tarian terus menggema di setiap waktu dan tempat. Namun demikian, hanya dalam Dia semua itu terjadi. Dalam kebersatuan sebagai ciptaan, segala sesuatu menjadi indah dan menggembirakan. Itulah rahmat dan berkat yang tiada duanya dari Sang Pencipta.

6 Agustus 2002 (Cinta itu ada-Ku; Ia Sang Pengada)

Tidak ada komentar: