Senin, 08 Desember 2008

Kepada Yang di Sana

(Selamat Ulang Tahun: Natalia, 22 Juli)


Semarang masih pagi, menunjuk waktu yang lewat sampai kini.
Lintas kota dan provinsi, Semarang dan Yogyakarta,
aku menelusuri awan, mendaki bukit, menyelinap, menyalib motor dan bus.
Kutangkap yang di Yogya,
bersembunyi di antara kejelasan dan samar-samar dalam kepalaku.
Kuraih sesosok tubuh bernama yang akrab dalam nyata dan ilusi.
entah sampai kapan sesosok tubuh bernama itu akrab dan setia
pada hari yang kugambar dalam buku, meja, ballpoint, dan dalam hati
yang mengeja engkau dari jemari kaki, ke lutut, ke paha, ke pinggul, ke perut,
ke dada, ke dagu, ke bibir, ke hidung, ke mata, ke telinga, ke dahi, ke kepala,
ke rambut, dan pula tangan serta jemari tanganmu yang lembut.
Mungkin kau punya jawaban?

Masih pagi.
Mempercepat waktu yang kupasang pada 22 Juli di tanggalan dan di kertas ini.
22 Juli bukan segalanya. Di balik 22 Juli lahir segalanya menulisi jalanmu
pada setiap kaki kau pijakkan dan pada setiap hembusan nafasmu.
Pada bekas pijakan itu bernyanyi dan menari, memanggil-manggil nama yang tidak asing.
Kutangkap suaramu dan kuintip jalanmu dari setiap pijakan kaki yang kau lewati.
Maaf aku tanpa permisi menikmati jalanmu sepanjang yang kutahu. Dan ini satu dari sekian catatan yang kuperoleh dari intipanku: Panjang Umur dan Bahagia, Tuhan beserta kita!


Salamku,
Semarang, 18 Juli 2002 (Cinta itu ada-Ku; Ia Sang Pengada)

Tidak ada komentar: